Sabtu, 16 April 2016

Catatan abi dan umi

Ini adalah sepenggal kisah tentang dua insan yang saling mencintai dari kejauhan. Mematahkan setiap kerinduan itu datang. Hanya do'a yang mampu menghilangkan kerinduan itu datang. Menghadirkan cinta tanpa harus bertemu. Memberikan kasih sayang dan kesetiaan meskipun tanpa di sisi. Ku tuliskan sepenggal kisahku, agar kau selalu mengenangku seperti aku yang selalu mengenangmu. Mencintaimu dengan sepenuh jiwa dan menuliskan semua kisah kita agar kelak kita telah tua dan pikun, kita akan tetap berusaha mengingatkan kenangan kita.

Pagi yang cerah, saat hari yang kita rencanakan untuk datangnya perkawinan kita. Abi memilih tanggal dimana tepat hari ulangtahunku yaitu 19 september 2015. Sebagaiman sunnatullah baginda Nabi SAW untuk segera menikah bila cukup semuanya. Saat Abi berjabat tangan kepada Sang Ayahanda tercinta. Seakan-akan abi akan menggantikan ayah untuk memikul semua dan mempertanggungjawabkan umi. 

Tetapi tak disangka-sangka. Ada sekelompok orang yang ingin menghancurkan pernikahan Abi dan Umi kala itu. Terdengar suara motor di pelataran masjid yang sudah dihadiri para tamu pernikahan abi dan umi. Masuklah segerombolan anak-anak muda yang berpakaian tidak rapih dan berkata:
"Pernikahan ini dibatalkan..."

Tersontaklah para tetamu menoleh kebelakang.
Abi dan umi pun terkejut ketika mereka menoleh kebelakang.
Geram umi dan berkata: Kamu???

To be continued

3 komentar: