Senin, 29 Februari 2016

Mencari mutiara didasar hati

Aku pernah mengemis kasih kepada manusia
Mencintainya dengan penuh cinta
Mempertuhankan dia dengan cinta buta
Menghambakan diri untuk selalu bersamanya

Tapi aku sadar
Bahwa cinta yang seperti itu adalah cinta yang semu
Cinta yang dipenuhi dengan nafsu
Berharap akan selalu menyatu

Allah Yang Maha menatap
Akhirnya memberikan skenario yang tepat
Memisahkan cinta kita yang penuh dengan ilusi dan kepalsuan
Meskipun masih ada kerinduan yang terpendam

Bersajakkan cinta yang menceritakan kerinduan
Seperti gurindam duabelas yang saling bersautan
Tapi apalah daya diri ini yang tak dapat menahan
Semua kecintaan yang masih terpendam

Terkadang aku mencari mutiara didasar hati yang lain
Berharap dapat melabuhkan hati ini secara perlahan
Lagi dan lagi aku tak mampu memulai percintaan
Karena hati ini masih tersimpan sisa cintanya yang menawan


Salam rindu,
Uci andini

Minggu, 28 Februari 2016

Restu Bumi dan Langit

Dulu aku pernah melawan bumi
Tetapi bumi tak mengijinkan cinta itu
Aku pun pernah melawan langit
Dan langit pun tak merestui itu

Cinta yang terhalangi oleh restu bumi langit
Ku tempuhinya dengan keras dan perjuangan
Tetapi Bumi dan langit pun tetap tak merestui
Lalu kemanakah aku bisa bercinta denganmu?
Jika bumi dan langit saja tak merestui cinta kita.

Ku ulangi dan ku coba lagi
Mengemis kasih langit dan bumi
Tapi apa yang mereka balas?
Mereka buang diri ini yang sudah tak berdaya lagi

Hingga akhirnya aku menyerah untuk menghebatkanmu di hadapan langit dan bumi
Lalu kamu tau apa yang terjadi pada diri ini yang lemah, duhai lelaki yang ku perjuangkan?
Aku terhempas, aku seperti orang hidup dalam matinya rasa cinta dan bahagia.
Bahkan pada akhirnya aku tak mengenali siapakah diriku ini.

Sedangkan engkau, lelaki yang aku perjuangkan?
Kemanakah engkau disaat aku lelah mencari jati diri ini
Kau hanya terdiam
Bahkan kau pergi meninggalkan diri ini saat ku terperosok dalam keputusasaan

Lalu kemanakah aku akan mengenali diriku?
Sedangkan hati dan fikiranku telah dipenuhi semua hal tentangmu
Lalu kemanakah aku mencarimu?
Sedangkan kau pergi tanpa jejak

Perlahan ku pergi dari duniamu
Mencoba mendengar bisikan angin
Mendengar semua jeritan malam
Bahwa aku harus menghilangkan semua tentangmu



Sabtu, 27 Februari 2016

Pertemuan pertama "Lelaki sederhana"

Tepat pukul 18:30, 27-02-2016
Kita sama-sama mempersiapkan diri untuk pertemuan kita
Aku siapkan diri ini, meski banyak keraguan tentangmu
Apakah dirimu menerima semua kekuranganku atau sebaliknya.

Setelah sekian lama berbalas pesan yang singkat
Kini akhirnya ku memberanikan diri untuk membuka pertemanan ini
Pertemanan yang selama ini aku cari
Yang memiliki kesamaan dalam 1 visi dan misi

Sekian lama hati ini menutup diri dari siapapun
Menghiraukan pria yang sudah ada didepan mata
Membiarkan orang-orang yang sudah mencintai di depan mata
Tapi aku biarkan karena mereka tak pernah mengerti tentang kemauan diri

Ku buka hatiku untuk mu, lelaki sederhana
Ku buka pertemanan ini untuk mu, lelaki sederhana
Hingga akhirnya ku biarkan engkau masuk dan menyapaku
Assalamu'alaikum, cinta

To be continue.
Part 2

Jumat, 26 Februari 2016

Mencintai dengan sederhana

Untuk mencintaimu...
duhai laki-laki yang sangat sederhana

Untuk mencintaimu...
duhai laki-laki yang dekat di hati jauh dimata

Untuk mencintaimu...
duhai laki-laki yang lagi-lagi tersenyum dengan sederhana

Cukup bagiku melihatmu di kejauhan rasa
rasa yang tak mampu ku ungkapkan dengan kata
karena takkan mampu ku bertatap muka
meski dekat di mata...

duhai laki-laki sederhana
Buka lah sedikit hatimu untuk ku jelajahi semua
Biar ku selami hatimu dari semua lautan rahasia
Agar ku larut dan tenggelam kedalam samudra cinta

Duhai laki-laki ku
aku disini masih menunggumu utk menyapaku
akan ku buka hatiku untukmu
dan tenggelam bersama indahnya cintamu

Semua ini ku lakukan karena ku melihat mutiara cinta di dalam lautan hatimu ...

Kamis, 25 Februari 2016

Menghadirkan Cinta

Ini Rinduku, Kasih !
Rindu yang sudah lama ku pendam
Rindu yang sudah lama ku simpan
Untukmu yang terkasih.

Ini Rinduku, Kasih !
Rindu yang selalu ku ungkapkan pada dunia
Rindu yang selalu ku siratkan dalam surat-surat cinta
Rindu yang selalu menyelimuti malam-malamku

Jarak yang memisahkan cinta kita
Tak pernah mengurangi kecintaanku terhadapmu
Waktu yang ku jalani tanpamu disampingku
Ku lewati dengan penuh rasa cinta dan selalu menghadirkanmu

Teruntukmu kekasihku
Kerinduanku ini janganlah menjadi penghalangmu
Penghalang untuk membuatmu terbebankan disana
Tapi ini hanya kerinduanku terhadap kekasih yang jauh disana

Ku nantikan dirimu pulang ...
Jemputlah aku sebagai bidadarimu ...
Dan semoga akulah rumah terakhirmu ...

For my hubby ...

Selasa, 23 Februari 2016

Ku anggap kau mati dalam kebencian

Part 3

Bahkan kau bersujud dan menangis dihadapanku

Duhai lelakiku, tahu kah kamu?
Betapa hancurnya aku saat kau tinggalkan
Pernahkah kau memikirkan saat aku kau tinggalkan?
Memilih berpisah demi orang ketiga

Duhai lelakiku
Sekarang kau mengemis kasih dihadapanku
Sekarang kau meminta kembali cita-cita cinta kita
Setelah kau hancurkan hati ini begitu saja

Semuanya sangat tidak adil
Aku merawat semua kasih sayang ini
Ku berikan semua kesetianku terhadapmu
Dan kau balas dengan kehinaan yaitu perselingkuhan

Duhai lelakiku
Betapa bangganya aku saat dulu aku memilikimu
Bagaikan dunia ini milik kita berdua
Saat kau menjadi kekasihku

Tetapi sekarang
Kau sudah tak lagi ku banggakan
Kau sudah tak lagi ku idamkan
Bahkan kau sudah ku anggap mati dalam kebencian

Jadi ku mohon
Pergilah ...

To be continue
Part 4

Senin, 22 Februari 2016

Mengemis kasih

Part 2

Setelah kejadian kemarin kau memutuskan ku begitu saja
Ku melihat akun facebook mu ada seorang wanita yang kau panggil dengan kata sayang
Bagaikan tersambar petir dan sekali lagi aku katakan
aku ingin mati dalam tangisanku

Ku hapus semua memori tentangmu
dan mencoba merelakan semuanya
ku bunuh waktuk dan perasaanku
disaat kerinduan tentangmu datang

Sesekali ku lihat kembali akun facebookmu
Ku lihat kebahagaianmu dengannya
membuatku semakin terpuruk
dan sekali lagi ku katakan aku ingin mati dalam tangisanku

Ternyata aku masih belum bisa melupakanmu, duhai lelakiku
Tapi aku akan terus berusaha untuk segera mengobati rasa sakit ini karenamu
Karena kesalahanmu yang takkan termaafkan
Meskipun kau bersujud menangis darah dihadapanku

Beberapa bulan kemudian
Saat ku mulai sedikit melepaskan kesedihanku
Kau datangiku kerumah dan menemui orangtuaku
karena aku sama sekali tidak ingin melihat wajahmu kembali 

Ku mendengar perbincangan kau dengan ibuku
Bahwa kau ingin kembali padaku
Dan ibuku sangat terkejut
mendengar permintaannya sambil menangis

Sungguh, pernah ku katakan 
bahwa ku tak ingin kau temui meski kau bersujud dan menangis darah dihadapanku
dan ternyata kau mengemis kasih dariku
bahkan memaksa ku untuk menemuimu kala itu

bahkan kau ...

to be continue ...
Part 3

Mati dalam tangisan

 Part I
Bercumbu mesra denganmu
Seolah-olah aku ingin hidup lebih lama lagi bersamamu
Bercinta lagi denganmu
Seakan-akan aku ingin hidup 1000 tahun bersamamu

Hari demi hari kita jalani cinta kita
membangun kota cinta yang kita cita-cita kan yaitu rumahtangga
Ku simpan hatiku untuk mu yang kucintai disana
Ku jaga kesetiaanku dan ku rawat semua perasaan ini hingga kau datang kembali

Duhai lelakiku,
Tapi itu semua telah sirna
Kau putuskan dan kau hancurkan semua cita-cita cinta kita
Tanpa ku mengetahui penyebab ini semua dan kau tinggalkanku begitu saja

Sungguh, aku mencintai hanya sekali yaitu kamu
Aku bercinta hanya denganmu
Tanpa pernah aku membohongimu
Dan bercinta dengan laki-laki lain
Bahkan tak pernah sedikitpun berniat untuk menyakitimu, duhai lelakiku

Ku datangi rumahmu
Ku jatuhkan harga diriku karena hanya ingin kau kembali
Ku menangis didepanmu, kau diam saja
Ku memintamu untuk kembali, kau diam saja
Hingga tak mampu lagi aku berdiri dan aku terjatuh tersungkur didepanmu, kau diam saja

Ada apa lelakiku?
Apa kesalahanku dalam mencintaimu?

Hingga aku terdiam, hanya ada suara bunyi jam, kau pun masih diam saja.
Hingga akhirnya ada sebuah handphone kepunyaanmu berdering.
Dan ku ingin melihat siapakah yang menghubungimu.
Dia adalah "Kekasihmu"

Teriakku dalam tangisku
Teriakku dalam perihku
Pergi dan takkan kembali kerumahmu dengan motor yang aku kendarai
Aku berharap mati dalam tangisku

Hancur sehancur-hancurnya
Perih seperih-perihnya
Lelakiku, yang aku cintai
Lelakiku, yang aku bangun cita-cita cinta kita
Telah lenyap karena kesalahanmu
Dan aku berharap mati dalam kesakitan ini

Beberapa bulan kemudian ...

To be continue

Minggu, 21 Februari 2016

Hujan pun menangis

Hujan ...
Sampaikan salamku kepada Yang Maha Cinta, bahwa ku tak mampu membendung air mata dan keresahan hati ini. Berawal dari cinta kepada makhluk yang menggebu-gebu. Hingga sekarang aku merasa kehilangan segalanya bahkan imanku tak mampu menyelamatkan diriku.

Aku terjatuh dalam lubang hitam keputusasaan.
Bahkan semua surat-surat cinta yang engkau firmankan, tak mampu membuat hati ini tenang.
Duhai Yang Maha Cinta. Aku telah mati karena kehilangan sosok manusia yang tak bisa mampu memenangkan hati.

Setelah itu
Aku makin tidak mengenali siapa diri ini
Mencaci maki dan menyalahi diri sendiri
dan bahkan aku tak ingin dilahirkan didunia ini

Tetapi Yang Maha Penyayang memberikan semua kasih sayangnya kepada diri ini yang sudah tak berdaya.
Bahwa Dialah Yang Maha Cinta memberikan semua cinta sebanyak rintikan hujan yang ada di dunia.
Dengan memberikan sebuah cobaan kembali, yaitu Tumor ini. Entah ini azab dari illahi ataukah sebagai penggugur dosa diri ini yang telah lalu.

Duhai Yang Maha Cinta
Bila selangkah ku mendekat padamu
Sungguh dan sungguh
Seribu langkah engkau mendekat kepadaku


Kamis, 18 Februari 2016

Berdamai dengan masa lalu

Ku hapus semua cerita yazid dan syahidah
Karena mereka hanyalah akan membuatku makin jatuh
Terjatuh dalam jurang keputusasaan
Dan terperosok dalam lubang kesedihan yang mendalam

Inginku merelakan semua yang telah terjadi
Inginku mengikhlaskan dengan semua perkataannya
Tapi itu semua hanyalah inginku
Tak mampu sungguh aku tak mampu menjalani itu semua

Bahkan aku tak mampu untuk menghadapi hari esok
Tiap hari ku berada dalam ketakutan dan kegelisahan
Karena Kau tak lagi berada disampingku
Hanya melihatmu dari kejauhan, dekat dimata jauh dihati

Duhai kau masa lalu
Aku menyerah, karena aku tak kan mampu melupakanmu
Tetapi,
Ku mohon berdamailah dengan ku

Mengingatmu membuatku takut untuk menjalani hidup tanpamu
Melihatmu membuatku semakin risau jika mata ini tak lagi melihatmu
Memelukmu membuatku ingin menangis dalam jeritan hati jika tanpamu
Mencintaimu membuatku tergila-gila jika bukan denganmu

Berdamailah masa lalu
Berdamailah
Obati semua kepiluan ini
Kembalilah dan berdamailah denganku
Maka akan ku lepaskan genggamanku demi kebahagianmu

Kisah Yazid Dimasa lalu

Part IV
Kisah Keluh kesah yazid kepada syahidah

Dahulu, aku adalah seorang siswa yang sangat aktif akan organisasi. Selalu aktif dalam perihal apapun yang berkaitan dengan akademik mau pun non akademik. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Pernah sesekali aku sedikit menahan lapar karena tak ada uang untuk keluarga kami makan. Dan aku anak pertama yang masih belum bisa bekerja karena aku masih sekolah. Aku hanya bisa belajar dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya aku lulus dengan hasil nilai yang baik. 

Pada saat itu aku mengikuti sebuah organisasi dan tak lama aku dikenalkan seorang perempuan oleh teman karibku. Saat itu perempuan itu sangat baik dan santun bernama riani. Hingga akhirnya kita berpacaran. Selang 2 tahun, Riani mulai berubah dari sikap dan tutur bahasanya denganku. Sedikit kasar dan arogan. Dan riani selalu mengancam untuk berpisah. Tetapi ku memohon dan mengemis kasih untuk tidak berpisah dengannya bahkan menjatuhkan harga diriku didepan riani.

Saat itu aku bekerja di perusahaan ternama, aku berkomitmen untuk mengumpulkan uang dan segera menikahkan riani yang sangat aku cintai. Aku meminta ijin kepada orangtua ku, terutama ayahku. Tetapi sebenarnya beliau tidak merestui niat baik kita untuk menikah. Karena sifat keras riani yang sangat kasar dengan yazid. Dan yazid pun hanya bisa terdiam dan bersabar serta berharap riani untuk berubah. Aku tetap menikah karena restu dari ibuku. 

Pernikahan itu terlaksana juga. Hingga akhirnya kita dikaruniakan seorang anak laki-laki.

Syahidah bertanya:
Lalu apa yang membuat kalian bercerai?

To be continue
@30DWC

Rabu, 17 Februari 2016

Part III: Menumpahkan kerinduan

Part III

Pertemuan selanjutnya di masjid yang sama, masjid al-azhom yang telah mempertemukan mereka kembali. Yazid mengajak syahidah untuk jalan-jalan. Saat itu dalam perjalanan, mereka saling menumpahkan semua isi hati untuk saling mendekat dan melengkapi. Salah satu pertanyaan yang membuat syahidah bimbang. dan yazid berkata: Syahidah, apakah kamu mau menerima semua kondisi saya seperti ini?
Syahidah pun terdiam.
Syahidah: yazid, sesungguhnya aku sangat inginkan untuk mendampingimu, dan aku mau kau menjadi imam didalam kehidupanku. tetapi bagaimana dengan orangtua ku?
Dalam perjalanan mereka berhenti sejenak dan mencoba untuk memikirkan jalan keluar atas perasaan mereka.

Dalam canda yazid tersimpan kekhawatiran
Dalam senyum syahidah tersimpan kegelisahan

Sepulangnya mereka, syahidah langsung masuk kedalam rumah dan mencoba berbincang-bincang dengan orangtuanya. Berharap mereka menyetujui dan merestuinya.

Tetapi Allah berkata lain:

To be continue
@30DWC
 

Selasa, 16 Februari 2016

Part II: Syahidah syuhada Memberikan Segenggam Cinta

Part II
Puisi dalam diary untuk Yazid ahmad al-ghifary

Duhai lelakiku
Sebenarnya aku sudah mengenalimu 7 tahun lalu
Saat sebuah organisasi yang mewadahi para remaja untuk menumpahkan kreatifitasnya
Saat itu aku mengagumimu dengan semua inspirasi-inspirasimu

Duhai lelakiku
Ternyata kau tidak mendekati ku, bahkan kau tidak mengenali ku
Melainkan sahabatku yang kau ajak berkenalan dan kau dekati
Dan aku sadar itu, aku tak cantik

Duhai lelakiku, Yazid ahmad al-ghifari
Aku sangat tau semua perjalanan hidupmu
Perempuan yang sangat beruntung itu telah engkau nikahi
Saat itu pula aku tenggelam keputusasaan dalam waktu yang panjang 

Setelah beberapa tahun berlalu, kini kau datang dalam masjid terindah ini
Masjid yang selalu kurindukan adzannya, masjid yang terindah di kota ini
Kau datang dan memperkenalkan diri yang sebenarnya aku sudah mengenalimu 7 tahun lalu
Kau memperkenalkan diri dan kau ceritakan semua kepahitan hidupmu

Tak pernah ingin aku kehilanganmu untuk kedua kalinya
Saat aku merelakan pernikahanmu dengan dia
Tak ku sangka begitu cepat berakhirnya pernikahanmu dengannya
Sungguh, Dia akan menyesal karna dia menghianatimu

Duhai lelakiku, Yazid ahmad al-ghifari
Aku mau menjadi penyejuk hati di siang dan malammu
Aku mau menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku mau merubah kesedihanmu menjadi kebahagiaan

Aku, Syahidah syuhada
menerimamu sebagai imamku

Senin, 15 Februari 2016

Part I: I'tikaf yang berujung cinta

Part I
Hari-hari yang penuh dengan limpahan pahala dan cinta dari Yang Maha Cinta. Siang hari yang penuh dengan terik panasnya matahari, tak pernah menggoyahkan matahati syahidah untuk melangkahkan kakinya menuju masjid untuk berdiam diri disana di bulan ramadhan. Lantunan ayat-ayat qur'an syahidah terucap jelas terdengar oleh yazid yang sedang shalat. Lantunan yang membuat yazid terbuai dengan bacaan qur'an syahidah. Pada gerakan shalat terakhir yaitu salam, terkagum-kagum melihat kesederhanaan syahidah yang masih larut dalam kekhusyu'annya hingga sore hari.

Saat yazid melangkahkan kaki keluar masjid, ternyata sudah ada syahidah yang sedang menyiapkan makanan berbuka puasa bagi para jama'ah. Saat itulah pandangan yazid mengarah kepada syahidah dan mengucap salam untuk syahidah. Syahidah tersipu malu saat menatap lembut wajah yazid yang penuh dengan senyuman. Diberikanlah makanan dari tangan lembut syahidah untuk yazid. Dan yazid memperkenalkan dirinya pada syahidah. Tanpa basa basi, yazid langsung membantu syahidah untuk menyiapkan makanan para jama'ah.

Perbincangan demi perbincangan, tersirat dalam hati yazid untuk menaruh harapan pada syahidah. Tetapi yazid menahannya dan terus beristighfar saat matanya menatap syahidah yang tersipu malu. Masa-masa ta'aruf yang membuat hati syahidah dan yazid berdebar. Yazid menceritakan semua kehidupan dan kesehariannya. Bahkan yazid menceritakan bahwa yazid pernah membina rumahtangga yang berujung dengan perceraian dan memiliki seorang anak laki-laki berumur 2 tahun. Tersontaklah syahidah dalam kebimbangan.

pertemuan selanjutnya, membuat syahidah merasa kagum atas perjuangan yazid dalam bangkit di saat keterpurukannya. dan di perlihatkanlah sertifikat perceraiannya kepada syahida. saat itu pula syahidah berkata: Aku akan merubah kesedihanmu dengan kebahagiaan. Berjalannya waktu, semua menceritakan pribadi masing-masing. Yazid berkata: Syahidah, maukah kau menjadi penyejuk hati di siang dan malamku? Maukah engkau menjadi pelepas lara ku dan memberikan pelangi disetiap hariku?

to be continue ...
@30DWC