Minggu, 28 Februari 2016

Restu Bumi dan Langit

Dulu aku pernah melawan bumi
Tetapi bumi tak mengijinkan cinta itu
Aku pun pernah melawan langit
Dan langit pun tak merestui itu

Cinta yang terhalangi oleh restu bumi langit
Ku tempuhinya dengan keras dan perjuangan
Tetapi Bumi dan langit pun tetap tak merestui
Lalu kemanakah aku bisa bercinta denganmu?
Jika bumi dan langit saja tak merestui cinta kita.

Ku ulangi dan ku coba lagi
Mengemis kasih langit dan bumi
Tapi apa yang mereka balas?
Mereka buang diri ini yang sudah tak berdaya lagi

Hingga akhirnya aku menyerah untuk menghebatkanmu di hadapan langit dan bumi
Lalu kamu tau apa yang terjadi pada diri ini yang lemah, duhai lelaki yang ku perjuangkan?
Aku terhempas, aku seperti orang hidup dalam matinya rasa cinta dan bahagia.
Bahkan pada akhirnya aku tak mengenali siapakah diriku ini.

Sedangkan engkau, lelaki yang aku perjuangkan?
Kemanakah engkau disaat aku lelah mencari jati diri ini
Kau hanya terdiam
Bahkan kau pergi meninggalkan diri ini saat ku terperosok dalam keputusasaan

Lalu kemanakah aku akan mengenali diriku?
Sedangkan hati dan fikiranku telah dipenuhi semua hal tentangmu
Lalu kemanakah aku mencarimu?
Sedangkan kau pergi tanpa jejak

Perlahan ku pergi dari duniamu
Mencoba mendengar bisikan angin
Mendengar semua jeritan malam
Bahwa aku harus menghilangkan semua tentangmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar